World One Pay (Wpone) Terindikasi Investasi Bodong, Ketuam CWIG : APH Harus Tangkap Pelaku Sebelum Kabur

oleh -459 Dilihat
banner 468x60

Makassar,BarisNews– Belum usai polemik soal Yayasan Yaga Yingde yang menggandeng Perusahaan dari Singapura, Smart Energy yang dikabarkan meraup Trilliunan rupiah dari Investasi yang ditawarkan kepada membernya. Kini muncul World One Pay (Wpone) yang hadir dengan iming-iming keuntungan di luar nalar, Anehnya kehadiran bisnis yang disinyalir kuat sebagai Investasi bodong berkedok dompet digital ini justru booming di beberapa daerah di Sulawesi Selatan. Seperti di Kabupaten Bone, Pinrang yang mencatat jumlah member mencapai ribuan orang. Dan secara Nasional telah mencapai ratusan ribu member atau anggota dengan omset hingga Triliunan rupiah,

Pihak yang menawarkan bisnis ini mengaku jika Wpone berasal dari Amerika Serikat dan berbasis aplikasi untuk melakukan pengumpulan dana tanpa ijin dari OJK. Tawaran yang diberikan kepada calon member adalah berinvestasi dengan beberapa pilihan nominal mulai Rp 500.000 hingga lima juta rupiah untuk memperoleh keuntungan hingga ratusan juta rupiah dalam beberapa bulan berinvestasi.

Sejumlah pihak menaruh curiga dengan sistem yang dijalankan oleh Wpone ini. Diantaranya calon member yang ingin berinvestasi diwajibkan mentransfer sesuai pilihan investasinya ke nomor rekening pribadi atas nama DRA  bukan ke rekening perusahaan.

Salah seorang sumber media ini mengatakan jika kecurigaannya terhadap Wphone karena transfer ke rekening pribadi dan aplikasi wpone ternyata tidak resmi karena proses unduhannya melalui website pihak ketiga bukan melalui toko aplikasi resmi android yakni Playstore.

Sumber tadi berharap kiranya para member segera menyadari dan tidak larut dalam permainan atau Money Game yang dilakukan oleh Wpone dengan segala tipu dayanya.

Sementara itu Ketua Umum CWIG (Cerdas Waspada Investasi Global), Henry Hosang, mendesak pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku sebelum mereka melarikan diri dan lebih banyak korban berjatuhan,

“Polisi jangan menunggu masyarakat melapor dulu baru bertindak, tapi harus segera menangkap pelaku yang di duga melakukan kejahatan investasi.” Ujar Henry.

Henry juga menekankan bahwa investasi bodong seperti money game, robot trading, atau BO (bisnis online) tidak jauh berbeda dengan Judol, data menunjukkan bahwa korban investasi bodong selama lima tahun terakhir yang telah melaporkan kerugian hingga Rp130 triliun. Namun, jumlah yang tidak terlapor dan tidak melapor bisa jauh lebih besar, bahkan mencapai ribuan triliun rupiah.

Dia mengaitkan hal ini dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang dinilai berpotensi bocor jika masalah investasi bodong ini tidak segera ditangani. Henry menyerukan agar pemerintah memberikan perhatian serius terhadap kebocoran ekonomi ini, mengingat dampak kerusakan nya sangat besar bagi masyarakat dan negara.

Anggota DPD – CWIG Sulawesi Selatan AH mengingat kan kepada Kapolda Sulsel untuk menangkap kegiatan World One Pay yang akan di laksanakan pada tanggal 25 Januari ini di Gedung Graha Pena/Fajar Lantai 19 Makasar Pukul 11:00 – selesai, kami menduga keras ini adalah puncak gunung es untuk merampok uang rakyat setelah itu Scam, karena saat ini sudah batuk batuk Wpone, Withdrawal pilih pilih yang masih buat omset di bayar, ujar AH

Henry ingatkan dengan tegas sebelum acara tanggal 25 Januari 2025 bagi member member Wpone segera tarik selamatkan uang anda sebelum terlambat.

Kasus seperti ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih investasi, serta mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk lebih tegas memberantas praktik penipuan semacam ini. “Tutup Henry” (*)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.